Categories:

LawangTani

Gagasan / Ide Lawang Tani ini sudah cukup lama , paling tidak sudah hampir 2 tahun sejak diskusi dengan kang Didi dimulai dan mengarah pada pemberdayaan perekonomian via sistem informasi.  Sistem informasi yang dimaksud adalah sistem informasi pasar atau sistem informasi harga suatu komoditas di pasar tertentu. Setelah vacum cukup lama , sistem ini rencana nya akan mulai dibangun kembali dengan membangun portal dan sistem informasi di http://www.lawang.org/ . Portal tersebut masih kosong , mudah mudahan dalam waktu dekat dapat segera terisi.

Lawang Tani
Date: Sat, 23 Jul 2005 15:43:01 +0800
From: Didi Sugandi

Lawang dan LawangTani:
sistem informasi harga komoditas pertanian dimediasi oleh database dinamik dan interaktif melalui SMS (wirelessnet) dan Internet

oleh:
Didi Sugandi
[email protected]

RINGKASAN
LAWANGTANI[1] adalah sebuah sistem informasi kuotasi harga komoditi pertanian. Pada dasarnya ini adalah suatu clearing house, yaitu suatu sistem yang mengumpulkan, memproses dan menyebarluaskan informasi; Khususnya untuk tahap awal, aplikasi sistem ini memproses data harga komoditi pertanian. LAWANGTANI menyempurnakan dan memperbaiki pemrosesan dan penyebarluasan informasi komoditi pertanian mirip yang saat ini dipancar-luaskan melalui radio oleh pemerintah dalam siaran Radio Republik Indonesia (RRI) karena LawangTani memungkinkan pengguna (misalnya petani, pedagang dsb) ikut serta membangun harga (price determination), lebih dari sekedar wahana akses kepada informasi pasar semata. Semakin banyak input data dari pengguna semakin tinggi nilai informasi yang dihasilkannya. LAWANGTANI memanfaatkan kelebihan teknologi-teknologi wirelessnet dikombinasikan dengan internet, akan menghasilkan informasi yang (nyaris) real-time, lebih aktual serta pemutakhiran data (updating) dapat dilaksanakan sesering berubahnya kondisi di pasar. Dengan menggunakan LAWANGTANI, lebih banyak pelaku pasar bisa menyertakan kuotasi harganya, dan kemudian setelah melalui suatu proses sederhana yaitu perata-rataan oleh database, setiap orang dapat melihat di mana, pada level harga berapa, ekspektasi-ekspektasi mereka bertemu dengan ekspektasi-ekspektasi pelaku pasar yang lain. Menggunakan LAWANGTANI, simulasi-simulasi dinamik untuk perencanaan solusi-solusi stratejik dapat memperoleh datanya ‘ketika hal itu terjadi’ langsung dari pasar sebagaimana juga data historis yang terrekam oleh sistem; Analisis-analisis statistikal yang mendalam bisa juga memperoleh datanya dipasok oleh sistem LAWANGTANI.

Problem
Fluktuasi harga melebihi 10% sering terjadi di hampir semua komoditi, dengan kecenderungan semakin melebar (divergen). Ketika Harga tinggi, petani serentak menanam sehingga melebihi daya serap pasar dan harga jual jatuh. Karena harga jatuh, petani jera atau kehabisan modal untuk menanam dan pasokan komoditi kurang sehingga harga jual melonjak naik. Fluktuasi harga sangat tidak menguntungkan bagi petani produsen maupun konsumen. Ketika panen raya harga jual jatuh dan ketika harga tinggi, petani tidak memiliki barang. (Sentanu, 2004)

Membangun bisnis milik semua
Sampai saat ini, pembentukan harga komoditi agro, didominasi oleh pedagang atau pemilik modal besar, atau oleh mereka yang memiliki akses ke informasi pasar. Umumnya mereka minoritas. Sebagian besar petani atau pedagang kecil hanya bisa mengikuti proses tanpa suara yang signifikan dalam pembentukan harga. Melalui pemanfaatan LAWANGTANI, adalah mungkin untuk memberdayakan lebih banyak orang untuk juga menjadi pemilik bersama (co-owners) proses-proses penentuan harga.

Secara teknis LAWANG terdiri dari dua subsystems:
(1) Layanan portal kerja di internet, pada dasarnya adalah sebuah virtual workspace dan
(2) Sistem database interaktif dan dinamik digelar untuk bisa diakses melalui wirelessnet (telepon selular, PDA dsb) serta juga melalui internet oleh publik.

Users atau pengguna adalah publik pada umumnya, namun sistem juga menyediakan fasilitas untuk pembentukan workgroups atau teamwork yang memfasilitasi pengintegrasian peran-peran spesifik user ke dalam network of networks untuk memudahkan sinkronisasi, koordinasi serta regulasi pencapaian tujuan-tujuan (goals) dari networking.

Portal LAWANG memfasilitasi interkonektivitas dan interaktifitas, sementara itu database LAWANGTANI akan menyajikan layanan spesifik kemudahan pengumpulan data, pemrosesan dan penyebarluasan (disseminasi) informasi, di mana proses pengumpulan data (data collecting) dapat dilakukan oleh masing-masing dan setiap user. Para user LAWANGTANI bisa meng-entry data, menyimpan (posting) sendiri data harga komoditas yang menurut dirinya ‘masuk akal’.

Data akan dikumpulkan melalui short messaging system (SMS) melalui SMS Centre (SMSC) penyedia layanan jasa telepon seluler atau bisa juga melaui web browser biasa di internet dari partisipan-partisipan network dari berbagai lokasi geografis ke dalam sebuah gateway SMS. Gateway ini kemudian akan secara otomatis memproses dalam real time, mengalirkan data ke dalam database LAWANGTANI database yang melaksanakan operasi-operasi statistik sederhana bagi tiap lokasi geografis (kota atau pasar) sebagaimana juga bagi item-item komoditi spesifik. Gateway akan menyediakan data terproses bagi SMSC, siap di diantar dan disajikan ke user yang meminta (melakukan query kepada sistem).

Informasi dalam database bisa juga diakses melalui internet, melalui portal LAWANG (www.lawang.org masih dalam pembangunan), cukup dengan menggunakan aplikasi web browser semacam Internet Explorer atau Netscape dsb. Partisipan-partisipan network yang telah memasukkan data (data collectors) akan dapat menerima secara otomatis (atau berdasarkan request) informasi harga untuk berbagai jenis item komoditi, berdasarkan pasar atau lokasi (kota) tertentu

[1] Nama LAWANG dipilih karena bermakna ‘pintu terbuka’ dalam bahasa Indonesia, sebuah sifat dan perilaku yang ingin dimiliki sistem ini, untuk menjadi pembuka jalan ke atau dari sebuah semesta informasi.

Melakukan penyimpanan (Posting) atau meminta (requesting) data melalui ponsel membutuhkan biaya tertentu. Adalah harapan kami bahwa operator layanan telepon selular dapat memberikan tarif yang serendah mungkin. Sejalan dengan semakin turunnya harga sebuah pesawat telepon genggam, – saat ini ditingkat harga Rp100,000 atau Rp150,000 per unit sudah bisa diperoleh – kami yakin bahwa teknologi ini akan memiliki users lebih banyak dan lebih cepat dari pertumbuhan jumlah pengguna komputer. Telepon genggam sekarang sudah menjadi barang yang biasa di mana-mana.

Partisipan pada awalnya akan direkrut dari organisasi dari kedua sektor: produksi(petani) serta juga perdagangan (para pedagang). Utilisasi sistem akan lebih efektif melalui users yang telah terorganisir seperti dalam paguyuban petani atau asosiasi-asosiasi. Ini mungkin dicapai dengan fasilitasi dari organisasi-organisasi berbasis masyarakat (Community Based Organizations, CBO) atau LSM, serta juga melaluji pendampingan-pendampingan pemerintah. Teknis diseminasi informasi harga juga dapat memanfaatkan penggunaan email, facsimile secara otomatis, atau melalui radio-radio komunitas yang sekarang ini semakin banyak dibangun oleh komunitas.

Untuk tahap permulaan, LAWANGTANI akan diimplementasikan berkolaborasi dengan sebuah asosiasi petani dan pedagang kecil bernama “Serikat Paguyuban Petani Qaryah Thayyibah” (SPPQT); Organisasi ini didirikan pada tanggal 14 Agustus 1999 oleh 13 kelompok petani di kabupaten-kabupaten Salatiga, Magelang, dan Semarang, sekarang telah memiliki anggota hampir 10,095 k.k (data Sept. 2004) yang membentuk 34 paguyuban terdiri dari 302 kelompok di 6 kabupaten dan 1 kotamadya di Jawa Tengah.

Banyak organisasi jejaringan telah menyatakan minatnya untuk turut memanfaatkan berpartisipasi menggunakan sistem database dinamik dan interaktif semacam LAWANGTANI ini untuk kebutuhan-kebutuhan spesifik mereka.

Disamping manfaat langsung dalam proses-proses pengambilan keputusan sehari-hari para petani dan pedagang, data dan informasi real-time yang diperoleh dari LAWANG dapat diaplikasikan untuk simulasi sistem dinamik dari siklus-siklus produksi dan konsumsi agro – yang juga ‘nyaris’ real time, ‘ketika hal itu terjadi’. Pemerintah dapat memanfaatkan data, memungkinkan pemetaan (mapping), analisis-analisis stratejik, studi-studi dan eksperimen-eksperimen untuk menguji alternatif-alternatif kebijakan serta perubahan struktural sebagaimana juga dampak-dampaknya terhadap stabilitas sebuah sistem komoditas.

Implementasi sistem LAWANGTANI di sektor-sektor lain, misalnya perikanan, ketenagakerjaan dan lain sebagainya tidak lagi sulit. Konfigurasi-konfiguasi database yang digunakan pada dasarnya serupa.

LAWANGTANI akan menjadi sebuah sistem yang memfasilitasi pertumbuhan kemampuan-kemampuan penetapan pilihan-pilihan sosial serta pengambilan keputusan kolektif, serta membangun sebuah self-regulating system, sebuah sistem yang otonom.